Lamella Clarifier
Sebagai salah satu sistem pengolahan air limbah yang digunakan oleh industri, Lamella adalah teknik yang sangat efektif untuk mengolah limbah cair. Pengolahan air limbah dengan sistem Lamella ini menggunakan beberapa plat yang dikenal dengan sebutan ‘Lamella Plate’ yang terbuat dari bahan logam atau PVC yang disusun sebagai clarifier atau penjernih. Maka dari itu, sistem ini dikenal pula dengan sebutan ‘Lamella Clarifier’.
Fungsi utama dari Lamella Clarifier dalam pengolahan air limbah adalah sebagai alat untuk memisahkan partikel yang tercampur di dalam air. Selain itu, sistem ini juga digunakan untuk menjernihkan air baku dengan kualitas yang kurang baik, contohnya seperti low water dan raw water. Biasanya, sistem ini digunakan dalam pengolahan primer untuk menggantikan tangki pengendapan atau sedimentasi konvensional. Oleh karena itu, keberadaan sistem pengolahan air limbah ini sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dalam mengolah air limbah.
Cara Keja Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Lamella Setelah mengetahui pengertian tentang pengolahan air limbah dengan sistem Lamella, kini anda juga perlu mengetahui cara kerja dari sistem ini. Prosesnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Lamella Clarifier akan dipasang vertikal dengan kemiringan 30 derajat, dalam bentuk rangkaian Incline Plate yang disusun berjajar. Pengaturan tersebut untuk menambah luas area sedimentasi yang sebanding dengan jumlah plat yang dipasang. Air dialirkan melalui bagian bawah Incline Plate, kemudian secara perlahan air akan mengalir ke atas dan gumpalan flok akan jatuh menempel pada bagian bawah tiap air yang sudah diolah akan mengalir ke atas dan meluber, yang selanjutnya akan mengalir menuju saluran terbuka berbasis V-Notch Weir yang akan menuju tangki sedimentasi. Gumpalan dari kumpulan flok yang menempel pada pelat akan semakin banyak dan berat, sehingga dapat meluncur ke bawah karena permukaan plat yang didesain miring. Aliran akan turun ke bawah bersamaan dengan padatan yang terlarut, karena adanya gaya gravitasi yang membawa padatan lumpur flok turun ke bawah dan mengumpul di tangki sedimentasi. Aliran yang telah mengalami proses pengolahan air limbah akan membelok, kemudian naik sampai ke bagian atas menuju aliran keluar sebagai air murni. Lumpur flok yang telah terbentuk dibuang secara berkala, caranya dengan membuka katup penguras (sludge drain) pada bagian bawah tangki sedimentasi. Anda disarankan untuk membuang lumpur tersebut secara berkala, agar kinerja dari dari tangki pengendapan dapat tetap maksimal.